Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

KETIKA HIDAYAH ISLAM MERENGKUH JIWAKU

Gambar
Namaku Erlina, aku ingin berbagi cerita kepada saudariku muslimah, bukan untuk mengajarkan tentang fiqih atau hadits atau hal lainnya yang mungkin ukhti muslimah telah jauh lebih dulu mengetahuinya daripada aku sendiri. Karena di masa lalu, aku beragama Kristen… Sejak kecil aku beserta kedua adikku dididik secara kristen oleh kedua orangtuaku, bahkan aku telah dibaptis ketika masih berumur 3 bulan dan saat berusia 18 tahun aku telah menjalani sidhi, yaitu pengakuan setelah seseorang dewasa tentang kepercayaan akan iman kristen di depan jemaat gereja. Aku juga selalu membaca Alkitab dan membaca buku renungan –semacam buku kumpulan khotbah– bersama keluargaku di malam hari. Seluruh keluargaku beragama Kristen dan termasuk yang cukup taat dan aktif. Bahkan dari keluarga besar ayah, seluruhnya beragama Kristen dan sangat aktif di gereja sehingga menjadi pemuka dan pengurus gereja. Sedang dari keluarga ibu, nenekku dulunya beragama Islam, namun kemudian beralih menjadi Katholik. Sej

Dikecam Oleh Umat Islam di WA, Emilia Renita: "Aku Ini Perempuan Syiah, Gak Ada Sejarahnya Perempuan Syiah Takut"

Gambar
  Tampaknya perempuan Syiah yang satu ini memang sudah terperosok jauh dalam lubang kesesatan. Nasehat, sindiran, bahkan kecaman terhadapnya dia tanggapi sebelah mata, bahkan sering kali bernada menantang. Tepat pada pukul 23:01 tanggal 3 Februari 2015 kemaren, Istri jalaludin Rahmat ini update status di Facebook terkait apa yang baru saja dialaminya. Dia dihujani banyak kecaman di akun Whatsappnya. Bukannya bertaubat kepada jalan yang lurus, justru Emilia menuliskan pemahaman sesatnya, pemahaman Syiah. "Tau kaan, para sahabat banyak yg murtad sepeninggal Rasul saw?? Kami ga akan ikut sama para pengkhianat Rasul saw & Ahlulbayt(as). Ada 3 hal yg ga akan kutoleransi & aku bara'ah drpdnya: 1)Wilayah Imam 'Ali as. 2) Hak Syeda Fathimah as & 3) ratapanku atas Imam Hussein as. Kalau itu dianggap dosa?? Itulah dosa yg GA akan kubertaubat karenanya." tulisnya dalam akun Facebook @emiliar.az. Lebih dari itu, dia malah keukeuh terhadap ajaran menyimpangnya

BERDAKWAH DENGAN AKHLAK MULIA

Oleh Ustadz Abu Abdir Rahman Abdullah Zaen, MA. SEBUAH RENUNGAN DARI SEPENGGAL KISAH NYATA Seorang preman mendapatkan hidayah mengenal manhaj Salaf. Dulu, ia dibenci masyarakat karena suka mengganggu, gemar mabuk, berjudi, mengganggu orang lain dan seabrek perilaku negatif lain yang merugikan masyarakat. Namun tidak ada seorang pun yang berani menegurnya, karena takut mendapatkan bogem mentah darinya. Setelah mengenal dakwah Ahlu Sunnah ini, ia berubah menjadi orang yang baik (shalih) dan alim, hanya saja masyarakat tetap tidak menyenanginya, tetap membencinya, padahal ia sudah meninggalkan keburukanya dulu. Kalau dulu masyarakat tidak berani menegurnya, sekarang malah berani memarahi, bahkan menyidangnya pula. Apa pasalnya? Ternyata kebencian tersebut dipicu dari sikap kaku dan keras orang tersebut, juga kekurangpiawaiannya dalam membawa diri di masyarakat.Dulu dibenci karena 'kepremanannya', sekarang dibenci karena 'keshalihan'nya… Haruskah orang yang mengikuti manhaj