Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Muallaf Kanada ramai masuk Islam karena Islam agama logis

Gambar
uallaf Kanada ramai masuk Islam karena Islam agama logis Adiba Hasan Senin, 12 Rabiul Akhir 1436 H / 2 Februari 2015 16:56 Steven Byers, muallaf Kanada Laporkan iklan tak layak KANADA ( Arrahmah.com ) – Steven Byers, seorang mahasiswa semester empat, telah belajar banyak akhir-akhir ini. Tetapi studi terbarunya tidak terbatas hanya fisika dan biologi saja. Byers belajar tentang Islam, agama yang baru-baru ini dia peluk, sebagaimana dilaporkan OnIslam pada Baitul Maqdis , Sabtu (31/1/2015). Sekitar lima tahun yang lalu, Byers tidak tahu sistem keyakinan apa yang akan dia ikuti. Dibesarkan secara religius, tapi Byers merasa tidak mendapat esensi dari ajaran agamanya. “Aku sering bertanya mengapa Tuhan memperlakukan diriku, keluargaku, dan teman-temanku seperti ini atau itu? Sepertinya tidak masuk akal bagiku hingga aku merasa marah.” Namun kini setelah memeluk Islam, Byers merasa lebih tenang dan fokus. Perjalanan Byers menemukan Islam

Kisah Dakwah di Pedalaman NTT

Gambar
Sebagian boca Muslim di Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.   “Maaf kami belum berani berceramah di masjid, karena jamaah belum bisa berbahasa Indonesia dan kami pun belum bisa berbahasa daerah setempat,” demikian laporan Ramdhan Joni dan Fadli dari pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT) belum lama ini. Keduanya adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, Jakarta, yang tengah mengikuti Program Kafilah Dakwah 2014. Mereka bertugas mendampingi warga Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, hingga Idul Fitri 1435 H. “Warga Kaeneno masih merupakan penduduk asli dan belum bisa berbahasa Indonesia. Orang kabupaten pun banyak yang mengaku tidak tahu dengan keberadaan desa ini,” ungkap Fadli. Ia menuturkan, jumlah Muslim di Kaeneno hanya 28 keluarga dan merupakan minoritas (15%). Mereka tersebar di kediaman dengan jarak antara 2 hingga 7 kilometer d

Menaklukkan Animisme Di Kabupaten Paser

Gambar
Berdakwah di pedalaman Kalimantan membutuhkan tenaga ekstra dan strategi yang jitu. Apalagi masyarakatnya masih animisme. Mohammad Shofwan, 60 tahun, mempunyai kiat bagaimana berdakwah kepada masyarakat yang masih mempercayai roh-roh halus itu. Tujuan Shofwan ke Paser, Kalimantan Timur awalnya untuk transmigrasi. Datang tahun 1978, ia ingin memperbaiki ekonomi keluarganya. Hanya saja, sebagai lulusan pesantren ia tak bisa tinggal diam menyaksikan kemungkaran terpampang di depan matanya. ”Agama mayoritas masyarakat memang Islam. Namun, mereka masih menganut faham animisme. Mereka meyakini adanya penguasa roh-roh halus,” tutur pria asal Jombang ini. Hal itu bisa dilihat misalnya ketika ada kematian, maka diadakanlah upacara-upacara dengan membuat api unggun, bernyanyi-nyayi, yang disebut liyan. “Belum lagi kebiasaan buruk sebagian penduduk yang masih gemar berjudi, dan mengkonsumsi makanan haram, seperti babi,” tambahnya. Fakta-fakta seperti itulah yang mendorong Shof

KEWIBAWAAN RASULULLAH DALAM BERKELUARGA

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Nabi Muhammad adalah sosok manusia yang sempurna. Beliau adalah orang terpilih untuk dijadikan panutan bagi umat manusia. Beliau mempunyai sifat-sifat yang Arif dan Bijaksana. Sifat-sifat baiknya itu ditunjukkan pada semua umat manusia, baik pada kalangan keluarga, sahabat maupun semua penduduk disekitar. Dalam lingkungan keluarga, Nabi mendapat rahmat yang diperuntukkan bagi keluarganya. Dalam keluarganya beliau berperan sebagai seorang ayah, suami dan pemimpin rumah tangga. Beliau sangat kerap membantu istrinya dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dalam buku Insan kamil karangan Dr. Sayyid Muhammad Alwy al-Maliky, disebutkan bahwa Al-‘Aswad datang bertanya kepada Aisyah apakah yang dikerjakan Nabi SAW bila ada dirumah? Aisyah menjawab: “Ia membantu istrinya, hingga apabila datang waktu shalat, maka ditinggalkannya apa yang dikerjakan. Beliau bukan orang yang congkak. Bahkan beliau mengerjakan sendiri apa yang diperlukan. I

Pengemis Buta dan Kemuliaan Akhlak Rasulullah SAW

Gambar
Nabi Muhammad SAW Oleh Oktavia Di sebuah sudut jalan ada seorang pengemis buta yang setiap harinya selalu mengumpat Rasulullah SAW. Ia berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya!” Tiada hal lain yang dilakukan si buta setiap hari, kecuali menengadahkan tangan dan mengumpat meneriakkan kata-kata itu berulang kali. Namun demikian, setiap hari di waktu pagi selalu ada seorang pria yang mendatangi pengemis itu dengan membawakannya makanan. Dan, tanpa berucap sepatah kata pun, pria itu selalu menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis buta itu. Suatu ketika, pria yang biasanya datang memberinya makan tidak lagi datang kepadanya. Pengemis buta itu semakin hari semakin lapar dan bertanya-tanya dalam dirinya apa yang terjadi terhadap pria itu. Sampai suatu pagi ada seorang

Hijrah Memeluk Islam, Muallaf Mantan Kristen ini Diuji Banyak Musibah. Ayo Bantu!!

Gambar
Kegigihan wanita super ini sungguh luar biasa dalam memburu dan mempertahankan iman. Terlahir dalam keluarga besar aktivis gereja tak membuatnya menyerah pada fanatisme buta kepada agama leluhurnya. Potensi akal, kajian ilmiah dan perenungan yang mendalam, menyampaikannya pada hidayah Ilahi. Mantan guru Sekolah Minggu di gereja ini pun berikrar masuk Islam dan memilih jalan tauhid wal jihad, namun ujian dan musibah datang silih berganti begitu deras. Ahad lalu, Saat relawan Infaq Dakwah Club (IDC) Voa-Islam berkunjung ke rumah petak kontrakannya, keadaannya serba minus pasca ujian Allah yang datang beruntun: PHK, lahiran cessar, alat dagang dimaling orang, kontrakan rumah mau habis, dan finansial yang minus sehingga anaknya terpaksa tidak sekolah selama hampir dua tahun. Mari ulurkan tangan kepedulian. PENCERAHAN BERMULA DARI NATALAN Tiga puluh tiga tahun silam, Febiana Kusuma Ariesta dilahirkan dalam keluarga besar Kristen fanatik. Kakek dan neneknya adalah akti

Masjid Lautze tempat etnis Tionghoa mualaf

 Jika Anda melewati daerah Pasar Baru Jakarta Pusat cobalah untuk mencari sebuah masjid unik petilasan Tiongkok di Jalan Lautze. Mungkin Anda saat melintasinya tidak pernah menyangka bahwa ada sebuah masjid karena bentuknya seperti ruko tanpa kubah. Letaknya bersebelahan dengan toko-toko.Dalam sejarahnya, Masjid Lautze ini didirikan pada 9 April 1991, dan diresmikan pada 4 Februari 1994 oleh Presiden BJ Habibie kala itu. Asal kata “Lautze” adalah dari seorang tokoh muslim Tionghoa yang memeluk Islam pada tahun 1930an. “Lautze itu tokoh mualaf Tionghoa, jadi difilosofikan nama karena di masjid Lautze ini pusatnya etnik Tionghoa jika ingin bersyahadat,” kata Ngatimin (60), seorang marbot atau penjaga masjid yang sudah bekerja di Masjid Lautze sejak 4 tahun lalu, Kamis (18/2). Lautze sendiri jika diartikan dalam bahasa Mandarin artinya adalah guru. Pihak pendiri juga berpikiran bahwa kelak masjid ini dapat menjadi guru bagi mereka yang ingin memeluk Islam. Masjid Lautz

Daftar Resto n Food Outlet Halal MUI

Gambar
Ini nih kerjaanku selama mudik kemarin. Tiap mau makan di mall, googling dulu mana yang udah punya sertifikasi halal MUI. Walaupun tetap aja kadang aku  nongkrong di warung yang ga ada sertifikasinya, seperti Daeng Tata Ribs, Bubur Barito, Mie Aceh, resto Padang, martabak manis en telor, dkk. Karena seperti aku bilang di postku yang ini , di Indo sepertinya ga selebay di Eropa lah, yang binatangnya tidak dipotong dengan tidak menyebut bismillaah, jadi even sapi n ayam pun jadi haram. Wallahu alam siih. Di pasar BenHil aja yang jual ayam hidup, yang motong ayam orangnya khusus bukan si mas-mas yang ambil ayam. Nah, daftar ini aku ambil dari website halalnesia  yang katanya punyanya grup Halal Baik Enak. Yang di bawahnya, aku ambil dari hasil melototin satu-satu atau pasang tampang badak nanya mulu ke yang jaga resto, ada sertifikat halalnya apa ga. Moga2 bermanfaat. (updated 30 Nov 2013) Daftar Resto Halal dari Halanesia dan Halal MUI Mainly in Java (Upda

Kepala Suku Asmat Masuk Islam

Kabar gembira datang dari pulau paling timur Indonesia, Papua. Di tengah memanasnya suhu politik Papua akibat ulah segelintir orang OPM, ternyata dakwah Islam terus menggeliat di bumi Nuu Waar. Adalah Ketua Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Ustadz Fadzlan Garamatan yang menyampaikan kabar bahagia itu. Kepada Suara Islam Online, Rabu (28/12/2011), Ustadz Fadzlan mengabarkan bahwa tanggal 17 Januari 2012 nanti seorang kepala suku besar Asmat akan masuk Islam. Alhamdulillah, Allahu Akbar. "Di Nuu Waar, kalau sudah masuk Islam itu baru merdeka yang sesungguhnya", kata lelaki kelahiran Patipi, Fak-Fak, 17 Mei 1969 itu. Tentu masuknya kepala suku itu akan diikuti oleh warganya. Berapa jumlah mereka?. "Tim kami masih menginvetarisir. Insya Allah nanti akan kami kabarkan", katanya. Ketika Suara Islam Online menyinggung soal ketakutan kalangan Kristen dengan menuduh AFKN dan Ustadz Fadzlan melakukan Islamisasi di Papua, putra dari pasangan Mach

Semut Gula Kecil dan Sepotong Kue

Gambar
Semut gula kecil itu tak pernah menyangka bahwa kejadian seperti itu akan menimpanya. Biasanya aman-aman saja, tatkala kaki kecilnya bergerak cepat, lalu memanjat, hingga sampailah di puncak sebuah dataran tinggi yang belakangan ini ia tahu dari temannya bernama : Bolu. Bolu-bolu, oh indahnya. Tapi jauh lebih indah taburan meses diatasnya, hingga semut kecil itu hendak menambahkan sebuah peribahasa : ada meses ada semut. Tapi apalah daya, peribahasa-peribahasa itu adalah kepunyaan manusia. Buatan manusia. Kejadian yang tak pernah ia sangka-sangka itu juga buatan manusia, terkait manusia, atau lebih tepatnya karena manusia. Pagi itu, kala panas mentari mulai menyingsing dinginnya pagi. Ketika burung-burung diluar sana riang bernyanyi, saat itu pendar bohlam ruang makan (manusia) menghilang. Hari sudah terang. Si semut gula kecil yang waktu itu masih di rumahnya menyadari persediaan makanan untuk beberapa hari kedepan sudah mulai menipis. Ia tersenyum.  

Kasih Sayang Allah SWT Tiada Batas

Gambar
  (Kisah Kalajengking & Ular) Ibnu Qudamah dalam salah satu karyanya berjudul At Tawwabin, menuturkan sebuah kisah menarik tentang kasih sayang dan pertolongan Tuhan. Ibnu Qudamah menyitir kesaksian orang yang mengalami kejadian nyata yang menakjubkan.Orang itu bernama Yusuf bin Husain. Dia menuturkan kisahnya: "Pernah suatu ketika aku bersama Dzun Nun Al Mishri berada di tepian sebuah anak sungai. Aku melihat seekor kalajengking besar di tempat itu. Tiba-tiba ada seekor katak muncul ke permukaan dan kalajengking itu kemudian naik di atas punggungnya. Kemudian sang katak itu berenang menyeberangi sungai. Dzun Nun Al Mishri berkata, "Ada yang aneh dengan kalajengking itu, mari kita ikuti dia!" Maka kami lantas menyeberangi mengikuti kalajengking yang digendong katak itu. Kami terperanjat ketika menjumpai seseorang tertidur di tepian sungai yang nampaknya habis mabuk. Dan di sampingnya ada seekor ular yang mulai menjalar dari pusar kemudian ke dadanya

Umat Islam Harus Merdeka dari Penjajahan Hawa Nafsu

Gambar
Kemerdekaan jiwa dari belenggu hawa nafsu adalah awal dari kemerdekaan fisik lainnya Rektor UNIKA Dr Ending Bahrudin Rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Dr. H. Ending Bahruddin menyerukan setiap umat Islam agar memerdekakan dirinya dari penjajahan hawa nafsu. Dengan kemerdekaan jiwa, kemerdekaan di bidang lain akan menyusul dengan sendirinya. Hal itu dikatakan Ending dalam khutbah Jumat di hadapan sivitas akademik UIKA di masjid al-Hijri II, Bogor (Jumat, 14/8/15). “Jangan terbuai dengan euforia peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia, sedang orang itu masih terjajah oleh hawa nafsunya,” jelas Ending. Sebagai contoh, lanjut Ending, ada seorang penggembala yang diuji oleh sahabat Nabi Muhammad. Sahabat tersebut menyuruh anak itu menjual seekor kambing yang sedang digembala. Karena merasa bukan pemilik gembala, anak itu menolak tawaran sahabat. Berkali-kali dibujuk, rupanya sang penggembala teguh den