Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Khutbah Imam Katolik yang Menggemparkan

Gambar
Imam Besar Katolik Ortodoks, Dmitri Smirnov Seorang Imam Besar Katolik Ortodoks, Dmitri Smirnov, menyampaikan sebuah khutbah gereja yang menggemparkan di depan ratusan jemaatnya. Dia mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik pemeluk Islam. Berikut ini ceramahnya kepada jemaatnya sebagaimana Muslimina beritakan: Kalian lihat, ketika umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka, karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota di padati jutaan ribu umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya. Saksikanlah, barisan jutaan umat manusia yang beribadah dengan sangat teratur dan mengikuti shaf mereka masing-masing, dan hal itu tidak perlu diajarkan. Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus di perintah. Lalu dimana kalian bisa melihat pemeluk Kristen seluruh dunia, bisa beribadah bersama? Dan hal itu tidak ada dalam Kristen, kalian tidak akan pernah melihatnya. Lihatlah mereka, orang Muslim kerap

19 Pertanyaan Ini Membuat Pendeta dan Jemaatnya Masuk Islam di Gereja

Gambar
Laporkan iklan ? PAGI itu, sang pendeta telah berdiri untuk memberikan khotbah. Namun, melihat ada seorang pemuda yang memiliki tanda khusus hadir di gerejanya, sang pendeta menahan khotbahnya.“Aku tidak akan memberikan khotbah kepada kalian, karena diantara kalian ada umatnya Muhammad,” kalimat pertama pendeta itu bagaikan petir di siang bolong. Sebagian jemaat gereja melihat kanan dan kiri, siapa orang yang dimaksud pendeta.“Bagaimana pendeta mengetahuinya?” tanya seorang jema’at.“Karena umat Muhammad memiliki tanda khusus di jidatnya, yakni bekas sujud”Sang pemuda yang dimaksud kemudian berdiri hendak pergi. Namun, tantangan sang pendeta membuat langkahnya terhenti. Wahai orang muslim, aku akan bertanya kepadamu. Jika kamu bisa menjawab pertanyaanku maka aku akan masuk Islam. Pertanyaan pertama: Siapakah yang satu dan tidak ada duanya? Pertanyaan kedua: Apa sesuatu yang d

Mencontoh Akhlaq Mulia Nabi Ibrahim

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan ora sahabatnya serta orang-orang yang meneladani mereka dengan baik hingga akhir zaman. Ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah Nabi Ibrahim  ‘alaihis salam  – Kholilullah  (kekasih Allah)-. Di antara kisah beliau adalah ketika beliau didatangi para malaikat yang akan diutus untuk membinasakan kaum Luth. Para malaikat tersebut terlebih dahulu mendatangi Ibrahim dan istrinya, Sarah untuk memberi kabar gembira akan kelahiran anak mereka yang ‘alim yaitu Nabi Allah Ishaq ‘alaihis salam . Kisah tersebut disebutkan dalam ayat berikut ini. هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ (24) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (25) فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ (26) فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (27) فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (

Upacara Natal Bersama Haram

Gambar
Dilatarbelakangi perayaan Natal-Lebaran bersama, MUI keluarkan fatwa. Oleh:  Annisa Mardiani   Click to zoom Ketua MUI Hamka dan Menteri Agama Alamsjah Ratu Perwiranegara. MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menganjurkan umat Islam tak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal. Mengikuti upacara Natal Bersama bagi umat Islam hukumnya haram. Demikian bunyi fatwa tentang perayaan Natal Bersama yang dikeluarkan MUI pada 7 Maret 1981. Kala itu MUI dipimpin Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), sedangkan ketua Komisi Fatwa-nya adalah Syukuri Ghozali. Fatwa tersebut dilatarbelakangi fenomena yang kerap terjadi sejak 1968 ketika Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 1-2 Januari dan 21-22 Desember. Lantaran perayaan Lebaran berdekatan dengan Natal, banyak instansi menghelat acara perayaan Natal dan Halal Bihalal bersamaan. Ceramah-ceramah keagaman dilakukan bergantian oleh ustadz, kemudian pendeta. Menurut Jan S. Aritonang dalam  Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia , Ha

MUI Pandang Pemberian Bebas Visa Israel Langgar UUD 45

Gambar
wikipedia Visa Indonesia Ketua MUI Bidang Luar Negeri Muhyidin Junaidi meminta pemerintah membatalkan bebas visa bagi warga Israel. Pembebasan visa dipandang bertentangan dengan UUD 1945. "Jika pemerintah memasukkan Israel sebagai negara yang bebas visa masuk Indonesia maka mereka telah berlaku diskriminatif," ujar dia kepada  Republika.co.id , Senin (21/12). Selain Israel, Kosovo pun belum mengakui kedaulatan Palestina. Jika Israel bebas visa seharusnya warga Kosovo juga dibolehkan masuk Indonesia. Bila Israel telah mengakui kedaulatan Palestina bisa saja pemerintah mempertimbangkan diplomatik kedua negara. Namun jika tidak dan Indonesia tetap bersikukuh membebaskan visa Israel, maka Muhyidin mengatakan dampaknya akan dirasakan secara global.  sumber: REPUBLIKA.CO.ID