Prof Jimly, "Gencarkan Dakwah Akhlakul Karimah"

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Assidiqi menegaskan, dakwah soal akhlakul kharimah perlu digencarkan. Sebab, kehadiran Nabi Muhammad adalah untuk menyempurnakan akhlak.
"Dakwah seharusnya tidak hanya menekankan segi aqidah dan fiqih saja, tapi juga harus menekankah masalah akhlakul karimah. Sebab, Allah mengutus Nabi Muhammad adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia,” kata Prof Jimly dalam ceramah buka puasa di kediaman Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, yang juga sebagai peringatan 40 hari meninggalnya Raja Sapta Sarmendo, putera Oesman Sapta.
Menurut Jimly, dakwah yang hanya mengedepankan masalah aqidah, akan membuat semangat keagamaan kita berkobar, lebih emosional karena terus mendalami masalah keimanan kepada Tuhan. “Hal ini membuat emosi kita yang terus bicara, oleh karena itu kadang membuat orang gampang marah kalau aqidahnya dibicarakan orang,” ujarnya.
Kalau hanya mengedekankan fiqih, akan membuat bicara benar dan salah, halal –haram. “Padahal, Nabi diutus juga untuk masalah akhlak. Ini sangat penting,” ucapnya.
Sementara Ketua MPR Zulkifli Hasan yang mewakili sahibul bayt (tuan rumah) mengajak semua hadirin untuk mendoakan almarhum Raja Sapta Sermando bin Oesman Sapta Odang, agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Kepergian Ananda Raja Sermando, hendaknya kita jadikan tauladan dan perenungan, bahwa masalah kematian itu adalah di tangan Allah semata, tidak seorangpun berhak untuk mengetahuinya, kapan dan dimana kita akan kembali pada-Nya,” katanya.
Zulkifli Hasan menekankan pentingnya untuk selalu merenungkan bahwa kehidupan kita di dunia ini ada batas akhirnya, sedangkan kehidupan yang tiada batasnya adalah kehidupan kita di akhirat kelak. Untuk itu, kita yang masih diberi umur panjang ini, harus kita pergunakan sisa hidup kita untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat.
sumber: http://www.pikiran-rakyat.com

Komentar

ngepop

Upacara Natal Bersama Haram

Bos Properti Jepang Jadi Mualaf Setelah Membangun Masjid Untuk Karyawannya

19 TANDA KEMATIAN YANG MULIA (KHUSNUL KHATIMAH)