Syech Yahya Ahmad Al Zahrany, Antusiasme Qiyamulail Luar Biasa

Syech Yahya Ahmad Al Zahrany, Antusiasme Qiyamulail Luar Biasa

SYECH Yahya Ahmad Al Zahrany, menyatakan kekagumannya atas antusiasme masyarakat Banda Aceh dalam melaksanakan shalat tengah malam. “Jujur saya katakan, konsentrasi jamaah seperti di Masjid Al Makmur saat menjalankan shalat qiyamullail, jarang didapat di Arab Saudi,” ujar Syech Yahya didampingi Ustadz Tgk Fakhruddin Lahmuddin, selaku penerjemah, kepada Serambi, kemarin.
Syech Yahya menerima Serambi secara khusus di Hotel Hermes juga ikut didampingi Kepala Dinas SI Mairul Hazami SE, serta Drs Zulkifli HS, panitia dari tingkat provinsi Aceh. Menurut lelaki yang telah hafal quran dan menjadi imam sejak umur 13 tahun ini, di Arab Saudi, lebih banyak masjid pelaksana shalat tengah malam. Namun tetap saja jumlah jamaah di Banda Aceh luar biasa. Kondisi yang sama juga terlihat di Masjid Baitul Musyahadah.
Syech Yahya Ahmad menyatakan komitmennya untuk terus datang ke Aceh di tahun tahun mendatang. Bahkan ia juga siap untuk menjadi jamaah, bukan hanya sebagai imam. “Kenapa tidak, nanti akan ada imam dari Aceh yang diundang ke Arab Saudi, seperti saya yang diundang ke Aceh,” kata Syech Yahya.
Ia juga berjanji akan membantu mendatangkan imam lainnya ke Aceh, seandainya ia berhalangan datang ke Aceh. Menurut Syech Yahya, dari aspek akhlak orang Aceh lebih dari warga Saudi, terutama dalam hal memuliakan tamu. Dan itu bukti jika masyarakat Aceh tumbuh dari nilai nilai Islam.
Syech Yahya juga mengatakan, mengacu dari antusiasme ibadah yang luar biasa, maka harus dibarengi dengan ilmu, hingga sesuai dengan perintah Allah dan rasulnya atau yang disyariatkan. Perlu saling menghormati tentang perbedaan yang muncul dalam beribadah, karena itu juga bersumber dari perbuatan nabi yang bisa jadi dilihat dan dicontoh oleh sahabat yang berlainan. 
sumber: http://aceh.tribunnews.com

Komentar

ngepop

Upacara Natal Bersama Haram

Bos Properti Jepang Jadi Mualaf Setelah Membangun Masjid Untuk Karyawannya

19 TANDA KEMATIAN YANG MULIA (KHUSNUL KHATIMAH)