Muslim di Jepang Harus Berjuang Keras untuk Pergi Haji
dailymoslem.com
Saat ini ada sekitar 120.000 orang di Jepang yang beragama Islam dari 127 juta penduduknya.
Kebanyakan memang orang-orang di Jepang beragama Shinto dan Buddha. Angka ini tentu masih sangat sedikit dibandingkan jumlah total penduduk jepang.
Lima tahun silam, muslim di Jepang bahkan sempat sangat kesulitan untuk bisa menunaikan ibadah haji karena saking sedikitnya penduduk yang beragama Islam.
Tidak ada layanan perjalanan di Jepang yang bisa memberangkatkan muslim Jepang naik haji karena peminatnya yang sedikit.
Bahkan saat pertama ada rombongan haji dari Jepang, pihak Arab Saudi tidak mempercayainya.
Kesulitan untuk bisa menunaikan ibadah h
aji tersebutlah yang membuat muslim Jepang merasa ibadah haji adalah ibadah yang sangat berarti untuk mereka. Abdullah Taki, salah satu muslim Jepang yang menunaikan ibadah haji pada 2008.
“Pertama kali pesawat saya mendarat di Arab Saudi, kami lebih
dulu ke Madinah sebelum ke Makkah. Saya masih dalam pesawat dan tidak
bisa melihat situasi kota Madinah. Tapi ketika kru pesawat mengumumkan
kami sudah sampai di tanah suci, tanpa sadar air mata saya menetes.
Sayasangat tersentuh dan merasakan kebahagiaan yang sulit dijelaskan”
ungkapnya dilansir dari radio.islamic-center.co.id.
Begitu juga dengan Kobo, yang mulai mengenal Islam saat sekolah, ketika berhaji ia juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
“Kita sebagai Muslim, salat lima waktuseharimenghadapkearahkotaMakkah. Rasulullah SAW lahir di kota itu dan memulai penyebaran Islam dari kota itu pula. Oleh sebab itu, bagi kaum Muslimin, pergi ke Makkah memiliki makna yang spesial. Saya merasa terhormat bisa mendapatkan kesempatan ini”
Rombongan haji pertama dari Jepang dibawa oleh Reda Kenawy yang nekat membuka biro perjalanan khusus untuk memberangkatkan muslim Jepang naik haji.
Kenawy bukanlah penduduk Jepang, melainkan pria 20 tahun berasal dari Mesir yang pada saat itu baru pindah ke Jepang dan bekerja di biro perjalanan.
Mungkin Kenawy inilah yang dikirm Allah untuk membantu muslim Jepang agar bisa menunaikan ibadah haji mereka.
Kenawy nekat membuka biro perjalanan haji bagi muslim di Jepang walaupun staffnya tidak mendukung dirinya.
Begitu juga dengan Kobo, yang mulai mengenal Islam saat sekolah, ketika berhaji ia juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
“Kita sebagai Muslim, salat lima waktuseharimenghadapkearahkotaMakkah. Rasulullah SAW lahir di kota itu dan memulai penyebaran Islam dari kota itu pula. Oleh sebab itu, bagi kaum Muslimin, pergi ke Makkah memiliki makna yang spesial. Saya merasa terhormat bisa mendapatkan kesempatan ini”
Rombongan haji pertama dari Jepang dibawa oleh Reda Kenawy yang nekat membuka biro perjalanan khusus untuk memberangkatkan muslim Jepang naik haji.
Kenawy bukanlah penduduk Jepang, melainkan pria 20 tahun berasal dari Mesir yang pada saat itu baru pindah ke Jepang dan bekerja di biro perjalanan.
Mungkin Kenawy inilah yang dikirm Allah untuk membantu muslim Jepang agar bisa menunaikan ibadah haji mereka.
Kenawy nekat membuka biro perjalanan haji bagi muslim di Jepang walaupun staffnya tidak mendukung dirinya.
“Dari aspek bisnis, harus ada permintaan pasar yang cukup untuk
menutup biaya perjalanan.Dan itu tidak akan tercapai jika tidak ada
muslim di Jepang yang mau pergi haji,” itulah alasan dari staff untuk
menolak ide Kenawy.
Tapi Kenawy tidak menyerah, ia mengatakan bahwa harus ada sesorang yang memulainya, bahkan pihak Arab Saudi pun tidak percaya saat Kenawy ingin membawa rombongan haji dari Jepang, karena tidak pernah ada rombongan haji yang dikoordinir dari Jepang. Mereka bahkan mengira paspor Kenawy adalah palsu.
“Tapi saya bilang pada mereka, di Jepang juga ada komunitas Muslim. Saya berkewarganegaraan Jepang, mewakili negara Jepang dan saya mau membawa rombongan haji dari Jepang. Pihak Saudi tidak percaya. Mereka mengira paspor saya palsu, apalagi wajah saya wajah Mesir,”
Dengan berbagai usaha, Kenawy akhirnya berhasil memberangkatkan rombongan haji pertama dari Jepang. Sampai saat ini, ada dua biro perjalanan haji dari Jepang yang disetujui pemerintah Arab Saudi, salah satunya adalah milik Kenawy. (dailymoslem.com)
Tapi Kenawy tidak menyerah, ia mengatakan bahwa harus ada sesorang yang memulainya, bahkan pihak Arab Saudi pun tidak percaya saat Kenawy ingin membawa rombongan haji dari Jepang, karena tidak pernah ada rombongan haji yang dikoordinir dari Jepang. Mereka bahkan mengira paspor Kenawy adalah palsu.
“Tapi saya bilang pada mereka, di Jepang juga ada komunitas Muslim. Saya berkewarganegaraan Jepang, mewakili negara Jepang dan saya mau membawa rombongan haji dari Jepang. Pihak Saudi tidak percaya. Mereka mengira paspor saya palsu, apalagi wajah saya wajah Mesir,”
Dengan berbagai usaha, Kenawy akhirnya berhasil memberangkatkan rombongan haji pertama dari Jepang. Sampai saat ini, ada dua biro perjalanan haji dari Jepang yang disetujui pemerintah Arab Saudi, salah satunya adalah milik Kenawy. (dailymoslem.com)
Komentar
Posting Komentar