Langsung ke konten utama

Inilah Kekejaman Manusia Budha Myanmar terhadap Muslim Rohingya

pembantaian-muslim-rohingya

Di penjara pun muslim yang sudah kakek-kakek disiksa hingga mati.

Kekejaman itu menunjukkan kerasnya permusuhan mereka terhadap Islam. Demikian pula orang-orang yang mengaku Islam namun kemungkinan munafik, walau menjadi pemimpin atau tokoh, baik pemerintahan maupun ormas, maka bungkam dan pura-pura tidak tahu. Sebaliknya, kalau ada orang kafir yng kesenggol, maka buru-buru mereka berteriak keras dan bahkan pontang-panting untuk menuduh Umat Islam.
Itulah yang tergolong dalam firma Allh Ta’ala:

{لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا} [المائدة: 82]

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al-Maaidah: 82)
Penegasan yang nyata juga ada di ayat-ayat:

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ (١٢٠)

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS Al-Baqarah: 120).

لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآْخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَِ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (Al-Mujadilah : 22). (dari makalah AQIDAH WALA’ DAN BARA’ Oleh: Ust. Agus Hasan Bashari Lc, M. Ag).

تَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ !وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

 “Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.” (al-Maidah: 80-81)
 Ibn Taimiyah berkata tentang ayat ini: “penyebutan jumlah syarat mengandung konsekuensi bahwa apabila syarat itu ada, maka yang disyaratkan dengan  kata “seandainya” tadi pasti ada, Allah berfirman:

وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ

 “Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong.”
    Ini menunjukkan bahwa iman tersebut menolak penobatan orang-orang kafir sebagai wali-wali (para kekasih dan penolong), tidak mungkin iman dan sikap menjadikan mereka sebagai wali-wali bertemu dan bersatu dalam hati. Ini menunjukkan bahwa siapa yang mengangkat mereka sebagai wali-wali, berarti belum melakukan iman yang wajib kepada Allah, nabi dan apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an)” (Ibn Taimiyah, Kitab al-Iman, 14)
Berikut ini berita tenhtang kekejaman manusia Budha Miyanmar terhadap Muslim Rohingya.
***
    

 Astaghfirullah!! Seorang Kakek Muslim Rohingya Disiksa di Penjara Hingga Mati

BURMA (voa-islam.com) – Seorang tahanan muslim dari Etnis Rohingya di dalam penjara daerah Buthidaung pada pukul 11 pagi waktu Myanmar hari Jumat (20/09/13).
Beberapa tahanan menegaskan keluarga mereka bahwa kematian Kola Miah (65 th) dari desa Nurullah, selatan kota Mogdo, akibat penyiksaan oleh sipir penjara. Para tahanan lain juga mendapat penyiksaan yang fatal dari pasukan gabungan dari tentara, polisi dan aparat keamanan.
Korban tewas tersebut mendapat penyiksaan yang tidak manusiawi oleh sipir penjara agar mengakui ia terlibat dalam pembakaran rumah etnis Budha Almog. Beberapa kalikekerasan yang tidak manusiawi dilakukan oleh aparat terhadap muslim Rohingya, di antara memukuli pedagang muslim Rohingya dengan gagang senjata hingga meninggal, namun sampai saat ini belum ada tindakan tegas terhadap mereka.[usamah/rohingya] Jum’at, 27 Sep 2013
***

Aparat Keamanan Burma Terus Lakukan Kejahatan Terhadap Muslim Rohingya

BURMA (voa-islam.com) – Ahad (08/09/13) Aparat Keamanan Burma di wilayah Arakan melakukan kekejaman berulang kali terhadap etnis Muslim Rohingya, di mana Kontributor Kantor Berita Rohingya melaporkan bahwa aparat anti-huru hara “Lontin” memukul warga desa seorang muslim yang bernama Salimullah Abdul Haq dari desa Nurullah pada tanggal 5 September.
Salimullah sebagai seorang pedagang di sebuah toko, di mana saat dalam perjalanan menuju pasar kota Mogdo untuk membeli perlengkapan toko, aparat anti-huru hara mengambil hartanya yang berjumlah 75 ribu kyat Burma.
Pada insiden kedua, Kontributor melaporkan Aparat Keamanan Burma menangkap Rahmatullah bin Kabir dari desa Labawaza, utara kota Mogdo. Rahmatullah mendapatkan perlakuan tidak manusiawi karena dituduh kepemilikan laptop. Namun kemudian dia dibebaskan dengan membayar denda 80 kyat Burma.[usamah/rohingya] Senin, 09 Sep 2013
***

Polisi Burma Pukuli Muslim Rohingya dengan Gagang Senjata Sampai Mati

AKYAB.ARAKAN (voa-islam.com) – Kamis (15/08/13) seorang muslim dipukuli dengan gagang senjata sampai mati oleh aparat polisi di kota Akyab, ibukota Arakan, di mana terlihat darah mengalir dari kedua telinganya.
Aung Win, seorang aktivis HAM dari etnis Rohingya, berkata, “Orang-orang yang ,eilhat jasadnya sebelum dikuburkan menuturkan bahwa gigi korban semua tanggal dan bekas pukulan serta penyiksaan sangat Nampak jelas terlihat” ungkap Aung.
“Ada perseteruan terjadi saat penyerahan jasad korban yang meninggal itu. Di mana terjadi pertikaian antara polisi dan muslimin karena menuntut mayat diserahkan. Polisi pun melepaskan tembakan ke udara” tutur Win Miang.[usamah/rohingya] Jum’at, 16 Aug 2013
(nahimunkar.com)

Komentar

ngepop

Ciri-ciri Mati Syahid

Astagfirullah, Anak Band Ini Minta Gitar Saat Sakratul Maut

"Tanda-Tanda Hati yang Mendapat Hidayah"