Kristenisasi Berkedok Tempat Wisata


Para-peziarah-berdoa-di-taman-ziarah-yang-belum-selesai-dibangun.jpg (565×350)Ada yang menarik  di Dusun Senggongkrep, kelurahan Sampang Kecamatan Gedang Sari kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat Wisata Taman Maria Wahyu Ibu-ku  atau yang lebih di kenal dengan Taman Maria Giri Wening ada di sana.
          Tempat ini ramai di datangi oleh orang-orang tiap hari libur dan juga hari besar keagamaan bukan saja untuk melakukan wisata juga untuk melakukan ritual ibadah umat Kristen katholik.
          Tidak ada yang menyangka tempat wisata tersebut di selimuti  di selubungi misi kristenisasi. Layaknya tempat wisata alam, pemandangan indah di sajikan.namun, yang berbeda tempat wisata itu  banyak patung-patung bunda Maria dan dan patung Yesus dari berbagai versi menceritakan berbagai peristiwa  yang di alami Yesus, inilah salah satu modus  kaum salibis menyesatkan umat islam.
          Saat di temui media umat, pemerhati dan praktisi keumatan Muhammad Harsono Samsuri mengatakan kalau modus ini lebih dahsyat dari membangun sekadar rumah ibadah (baca: Gereja). ”ini modus lebih dahsyat lagi mereka tidak membeli rumah, tanah maupun sawah. Namun bukit dijadikan kedok tempat wisata ziarah yang fungsinya sebagai tempat ibadah,modusnya seperti itu” ujarnya.
          Ini untuk menghindari SKB dua menteri tahun 2006 yang berisikan: siapa pun yang membangun rumah rumah harus ada dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disahkan oleh lurah/kepala desa. Dan minimal untuk 90 jamaah yang datang.
          Mereka menggunakan modus wisata seperti ini  dengan alasan akan menambah pendapatan daerah.” Mereka sekarang untuk menghindari SKB dua menteri terkait pendirian rumah ibadah dengan cara-cara yang licik dan manipulasi” bebernya.
           Ia menjelaskan dalam aksinya mereka mengedepankan modus ekonomi kepada pemerintah daerah. Mereka menjanjikan akan adanya pendapatan daerah yang didapatkan dari lokasi wisata tersebut misalnya  dari parker sepeda motor , orang jual-jual kelontongan, jual makanan dan penginapan.” Mereka pintar, namun ini merupakan pemurtadan terselubung,”imbunya.
          Ia menambahkan, kalau modus manipulasi dan penipuannya tidak beda dengan apa yang dialami masyarakat Bogor. Dengan acara bakti sosial memberikan bantuan kepada masyarakat , lalu masyarakat yang diberi bantuan sembakomenandatangani daftar penerimaan , lalu mereka mengubah kop suratnya  dengan persetujuan masyarakat atas pendirian tempat wisata itu.
          “Jadi modusnya sama seperti Yasmin, awalnya mereka melakukan pencitraan baik di masyarakat , denan itu mereka memanfaatkan situasai dengan memberikan bantuan sembako dan lain sebagainya, hingga masyarakat rela menandatangani daftar penerima dan memanipilasi tanda tangan tersebut, begitu liciknya mereka,” jelasnya.
          Lucunya, lanjut Harsono,” saat penulusuran saya, lucunya kantor kecamatan urusan agama tidak menhetahui tentang persoalan tempat wisata ziarag ini dan perizinan mereka,”terangnya.
          Mereka menyadari di Eropa banyak gereja kosong bahkan dijual. Menurut Harsono, merka perlahan lemah di Eropa sehingga mereka mencari wilayah lain untuk di Kristenkan. Indonesia menjadi salah satu sasarannya karena mayoritas Muslim.”namun saying umat islam tidak sadar kalau telah dipermainkan seperti ini, malah mengambil kebudayaan barat sebagai jalan hidup,”tandasnya.
          Harsono menuturkan warga bukan ingin menghalangi pendirian rumah ibadah apalagi melarang rumah orang untuk beribadah. Mereka menginginkan kejujuran. “kami tidak melarang, kan wajar kalau mereka ingin meningkatkan jamaahnya, tapi untuk prosedurnya harus jujurdan jangan memanipulasi . ajukan sesuai SKB menteri” paparnya.
          Menurutnya, jika mayoritas mereka selalu berusaha menghalangi kaum Muslim yang minoritas dengan  SKB dua menteri. Sebaliknya, mereka dengan licik berkelit dari SKB tersebutjika mereka ingin membangun  tempat ibadah di tempat yang mayoritas Muslim.
          Harsono yang aktif memantau kegiatan pemudratan ini menjelaskan, kaum salibis melancarkan misinyadengan berbagai cara bahkan mereka terus membuat  inovasi-inovasi terbaru agar umai islam mudah untuk di sesatkan dan murtad. Ia kemudian mengutip ayat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 120;
          Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sedungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi jadi pelindung dan penolong bagimu.
          “Allah memperingatkan kita dengan ayat itu, tapi kalau kita umat islam ini tetap ngeyel setelah datang pengetahuan informasi pada kita akan makar mereka, namun kita kaum muslim tidak sadar dan malah mengikuti kemauan mereka, maka allah tidak akan menjadi penolong bagi kita.”ujarnya. fatih mujahid.[khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]

Komentar

ngepop

Ciri-ciri Mati Syahid

Astagfirullah, Anak Band Ini Minta Gitar Saat Sakratul Maut

"Tanda-Tanda Hati yang Mendapat Hidayah"