3 Kunci Bahagia Dunia sampai Akhirat
Bertaqwalah kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah mati melainkan dalam keadaan Muslim, berserah diri kepada-Nya. Janganlah terlena dengan dunia yang sementara. Tapi bergegaslah dalam menggapai bahagia di dunia sebagai awalan untuk menikmati bahagia sejati di akhirat.
Inilah 3 kunci bahagia di dunia hingga akhirat yang disebutkan oleh Allah Ta’ala di dalam salah satu firman-Nya yang amat mulia.
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (Qs. at-Taubah [9]: 20)
Beriman kepada Allah Ta’ala
Ialah percaya dengan sepenuh keyakinan, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan seluruh anggota badan. Iman yang murni. Kepercayaan yang asli. Bukan pura-pura. Bukan samaran. Bukan pula pemanis bibir. Ialah iman yang membuahkan amal shalih dalam keseharian seorang hamba.
Hijrah ke Jalan Allah Ta’ala
Jika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam hijrah untuk menyelamatkan iman dari Makkah al-Mukarramah menuju Madinah al-Munawwarah, kaum Muslimin juga senantiasa diperintahkan untuk berhijrah dengan maknanya yang amat luas.
Dari keburukan menuju kebaikan. Dari gelap menuju cahaya. Dari bodoh menjadi tahu dan cerdas. Dari tidak bisa menjadi bisa. Dari maksiat menuju ibadah. Dari segala jenis amalan setan menuju amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Jihad di Jalan Allah Ta’ala
Maknanya bukan sekadar perang fisik. Jihad juga bukan bermakna terorisme atau tindakan kekerasan lainnya. Tapi sebentuk kesungguhan untuk memperjuangkan agama Allah Ta’ala dengan semua yang dimiliki; harta hingga jiwa.
Ialah kesungguhan yang murni untuk menegakkan Islam di dalam diri, keluarga, masyarakat dan umat manusia secara umum. Ialah komitmen membela saat Islam, Allah Ta’ala, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dihinakan, dilecehkan, diremehkan, atau perlakuan tidak baik lainnya.
Jika tiga hal ini sudah ada di dalam diri seorang hamba, maka janji-Nya amatlah pasti. Janji yang mustahil meleset. Janji yang tak pernah diingkari.
“Lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
Itulah yang akan mereka dapatkan. Derajat paling tinggi di sisi Allah Ta’ala dan kemenangan di dunia dan akhirat.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
Rujukan: Khutbah Jum’at di Masjid Raya al-A’zham Pusat Pemerintahan Kota Tangerang
Komentar
Posting Komentar