Mengapa Tak Boleh Makan dan Minum Sambil Berdiri?

minum
Pada saat berdiri mempertahankan postur, secara otomatis tubuh akan berasumsi kalau kita berada dalam keadaan siaga.
BANNER-UST-YUDHIS mantab


Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ustadz saya ingin tahu mengapa selalu ada larangan dalam IslamSaya yakin selalu ada maksud yang baik dari pelarangan tersebut. Namun minta agar ustadz Jelaskan kenapa ada larangan makan dan minum sambil berdiri? Jazakallah.
BAPAK RIO/HP.08711747XXX
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Rio yang dirahmati Allah SWT, dikutip di dalam sebuah hadits, Qatadah r.a meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Rasul melarang seseorang minum sambil berdiri. Lalu Qatadah bertanya, bagaimana dengan makan? Dia pun menjawab, hal itu lebih busuk dan jahat lagi! (HR Muslim, Ahmad, dan Turmudzi).
Dari Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian minum sambil berdiri.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa maka hendaknya dia muntahkan!” (HR. Muslim).

Posisi makan ternyata menentukan kualitas penyerapan zat-zat gizi oleh tubuh, posisi makan sambil duduk jauh lebih baik dibandingkan dengan posisi makan atau minum sambil berdiri. Itulah sebabnya, Rasulullah SAW melarang kita makan dan minum dengan posisi berdiri atau sambil berjalan-jalan kecuali dalam keadaan darurat.
Dalam setiap anjuran Rasulullah SAW pasti terkandung kebaikan dan dalam setiap larangannya pasti ada kemaslahatan. Dari perspektif ilmu pengetahuan, setidaknya ada tiga hal yang dapat ditemukan tentang alasan Rasulullah melarang kita makan dan minum sambil berdiri atau berjalan-jalan.
Pertama, dari aspek kinera otak. Pada saat berdiri dan berjalan, ada sejumlah energi dan konsentrasi yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Ada dua sistem yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan tubuh. Ada dua sistem yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan tubuh. Ada dua sistem yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan ini, yaitu serebelum (otak kecil) dan vestibularis yang berasa di telinga bagian dalam.
Ketika seseorang makan sambil berdiri atau berjalan-jalan, konsentrasinya akan terpecah, yaitu antara proses makan dan minum bukanlah aktivitas sederhana. Ada mekanisme rumit melibatkan sekian banyak sistem tubuh di dalamnya, termasuk melibatkan otak sebagai pusat analisi.

BACA JUGA :




Otak akan memrogram cara kita makan, jumlah takaran yang sesuai, mana makanan dan minuman yang layak dikonsumsi, termasuk ambang batas kemampuan perut dalam untuk menampung dan mencerna makanan tersebut. Dengan berdiri dan berjalan-jalan, proses analisisi yang dilakukan otak pada saat kita makan pun menjadi kurang optimal. Itulah sebabnya orang yang terbiasa makan sambil berdiri atau berjalan-jalan cenderung tidak bisa mengendalikan diri. Betapa tidak, sebagian besar energinya diarahkan ke serebelum dan organ vestibuler untuk menjaga keseimbangan.
Kedua, dari aspek anatomi tubuh, kita akan berdiri dan berjalan-jalan, ada sejumlah otot yang dipergunakan untuk mendukung aktivitas tersebut. Otot-otot ini fungsinya tidak sekedar menjaga keseimbangan tubuh, tetapi juga berfungsi untuk membantu proses melangkah dan bertumpu. Aktivitas ini tentu saja menyita energi. Pada saat aktivitas makan disertai dengan berdiri, makanan yang masuk ke dalam usus pun tidak akan diolah dengan sempurna karena sebagian besar pembuluh justru aktif di daerah kaki dan otot-otot yang terlibat dalam aktivitas berdiri dan berjalan. Akhirnya, proses penyerapan makanan pun menjadi tidak optimal.
Ketiga, dari aspek hormonal. Pada saat berdiri mempertahankan postur, secara otomatis tubuh akan berasumsi kalau kita berada dalam keadaan siaga. Hal ini akan berakibat pada meningkatnya produksi adrenalin dan kortisol dalam tubuh.
Orang yang makan atau minum dalam kondisi adrenalin dan kortisol tinggi seolah-olah makan dan minum dalam kondisi cemas dan tertekan. Agar bisa keluar dari kondisi semacam ini, tubuh memerlukan tenaga ekstra sehingga dia akan lebih memilih zat-zat yang bisa memberi asupan kalori atau energi tinggi.
Dengan demikian, walaupun makanan dan minuman yang kita konsumsu bervariasi jenis dan kandungan gizinya, akan tetapi yang akan diserap tubuh hanya lemak dan karbohidrat. Pada sisi lain, baik, bergizi, dan bervariasai apa pun makanan ynag kita konsumsi, selain lemak dan karbohidarat, akan masuk ke tempat pembuangan!
Apabila kondisi ini sering terjadi, seseorang akan mengalami kelebihan lemak atau kolesterol. Bisa jadi timbul pertanyaan lalu bagai mana solusinya ? Solusinya adalah mengamalkan terapy sunnah bekam dan rajin minum air sejenis air zam-zam. Semoga jawaban yang disampaikan bermanfaat untuk semua pembaca. Wallahualam. []

Komentar

ngepop

Produk Halal Indonesia Sasar Pasar Jepang

Ghirah dalam agama

Adab Islami Ziarah Kubur