Persekutuan Gereja Indonesia: LGBT Itu Penyakit
Sejumlah warga yang tergabung dari Forum Umat
Islam Boyolali (FUIB) berunjuk rasa menolak pasangan sejenis di halaman
kantor DPRD Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (16/10).
Sekretaris Eksekutif Bidang
Diakonia Persekutuan Gereja-gereja Indonesa (PGI) Jerry Sumampouw
sepakat bila kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender
(LGBT) bisa dianggap penyakit yang harus disembuhkan. Namun, bagi
pelakunya seharusnya tidak dijauhi dan didiskriminasi.
"LGBT bisa dianggap penyakit, karena itu harus disembuhkan. Tapi, tidak bisa pelaku LGBT dilegalkan mendapatkan perilaku diskriminatif dan kekerasan," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).
Ditegaskan dia, kalau itu sebuah penyakit, tentu harus ada yang disembuhkan, baik secara medis psikologis maupun dengan pendekatan keagamaan. Namun, mungkin ada beberapa kasus mereka yang menjadi LGBT karena kondisi fisik yang tidak alamiah.
Ia menambahkan, di internal gereja-gereja PGI sendiri, belum ada suara bulat mengenai pandangan LGBT ini. Ada beberapa gereja yang menerima jemaat secara terbuka bagi pelaku LGBT, tapi ada juga yang sebaliknya.
Bila mereka dianggap jahat karena perilakunya, ia menegaskan setiap orang memiliki kecenderungan tidak baik dalam dirinya. "Apa bedanya mereka dengan korupsi dan mereka yang selalu melakukan kekerasan terhadap orang lain," ujarnya.
sumber: REPUBLIKA.CO.ID
"LGBT bisa dianggap penyakit, karena itu harus disembuhkan. Tapi, tidak bisa pelaku LGBT dilegalkan mendapatkan perilaku diskriminatif dan kekerasan," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).
Ditegaskan dia, kalau itu sebuah penyakit, tentu harus ada yang disembuhkan, baik secara medis psikologis maupun dengan pendekatan keagamaan. Namun, mungkin ada beberapa kasus mereka yang menjadi LGBT karena kondisi fisik yang tidak alamiah.
Ia menambahkan, di internal gereja-gereja PGI sendiri, belum ada suara bulat mengenai pandangan LGBT ini. Ada beberapa gereja yang menerima jemaat secara terbuka bagi pelaku LGBT, tapi ada juga yang sebaliknya.
Bila mereka dianggap jahat karena perilakunya, ia menegaskan setiap orang memiliki kecenderungan tidak baik dalam dirinya. "Apa bedanya mereka dengan korupsi dan mereka yang selalu melakukan kekerasan terhadap orang lain," ujarnya.
sumber: REPUBLIKA.CO.ID
Komentar
Posting Komentar