Facebook Dukung LGBT, Indonesia Diminta Buat Medsos Sendiri
Menanggapi hal itu, anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan, kebijakan Facebook menutup akun-akun yang menyuarakan pendapat berbeda soal LGBT mencenderai prinsip-prinsip menghargai perbedaan dan kebebasan berpendapat.
"Padahal selama ini mereka mengagung-agungkan prinsip tersebut," katanya, Rabu, (24/2).
Hal yang memprihatinkan, ujar Fahira, unggahan promosi gerakan LGBT dan penyokongnya di Indonesia adalah wajar. Bahkan mempromosikan LGBT dan tuntutan melegalkan pernikahan sejenis hingga akun-akun yang mengarah pada postingan pornografi untuk kalangan LGBT, sama sekali tidak diganggu gugat oleh Facebook. "Ini merupakan sikap standar ganda," katanya.
Mungkin sudah saatnya, anak bangsa yang punya kemampuan informasi dan teknologi mengembangkan media sosial milik Indonesia sendiri sebagai alternatif dan bentuk perlawanan terhadap standar ganda yang diterapkan Facebook. "Apa yang dilakukan facebook harus disikapi dengan cara-cara yang kreatif juga," kata Fahira. (REPUBLIKA.CO.ID)
Baca juga, Medsos Dukung LGBT, AA Gym Serukan Boikot Line.
Komentar
Posting Komentar