Berteman Menurut Islam
Teman atau kawan adalah orang yang dekat dengan kita. Terkadang teman bisa jadi tempat curhat dan meminta nasehat ketika dilanda masalah. Bahkan, bisa jadi teman memiliki kedudukan 'lebih' dari sekedar teman. Artinya ia bagai saudara yang selalu mengerti kita.
Allah SWT berfirman, “Dan Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya” (QS.Al Kahfi;28)
Tuntunan di bawah ini adalah dari wasiat Alqamah kepada sang putra sebelum wafatnya.
“Anakku, Jika engkau perlu berteman dengan orang, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau melayaninya ia pun melindungimu dan apabila bertemu dengannya ia menghiasimu. Apabila engkau berbuat baik kepanya ia pun membalasmu, jika engkau berbuat dosa ia pun mencegahnya, jika engkau diam, ia pun menyapamu, apabila engkau mengalami musibah ia pun menolongmu”
Ali bin Abi Thalib telah berkata :
“Sesungguhnya saudaramu yang sebenarnya ialah orang yang bersamamu dan merugian dirinya untuk memberimu manfa’at Dan apabila terjadi musibah, ia akan datang ia korbankan dirinya untuk menolongmu.”
Teman yang baik akan membawa kebaikan, sebaliknya yang jahat membawa kemudaratan.
Persahabatan Nabi Muhammad s.a.w. dengan Sayidina Abu Bakar adalah ikatan persaudaraan yang perlu dicontoh umat Islam. Keduanya mempunyai akhlak mulia, sama haluan dalam perjuangan sehingga terjalin kasih sayang dan kemesraan. Persahabatan Rasulullah s.a.w. dengan Abu Bakar adalah contoh terbaik umat akhir zaman dalam memperjuangkan agama. Ia sewajarnya dijadikan panduan bagi umat Islam memilih kawan yang baik.
Keutamaan Abu Bakar di mata Rasulullah s.a.w., sesuai dengan sabda Nabi:
Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan umat sekaliannya, niscaya akan berat lagi keimanan Abu Bakar. (Hadis Riwayat al-Baihaqi).
Rasulullah s.a.w. juga menceritakan isi hatinya kepada Abu Bakar seperti dituliskan dalam buku susunan Syed Ahmad Semait Sepuluh Yang Dijaminkan Masuk Syurga, katanya:
Semoga Allah merahmatimu! Engkau adalah sahabatku! Engkau telah membenarkan ketika orang lain mendustakanku, engkau telah membantuku ketika orang lain membiarkanku, engkau telah beriman kepadaku ketika orang lain mendustakanku, engkau telah mententeramkan hatiku ketika hatiku sedang dalam keadaan keluh kesah. Sesungguhnya tiada siapa pun, biar apa pun sekali yang dilakukannya buat diriku yang dapat menyamai apa yang dibuat olehmu..
Allah swt memilih Abu Bakar sebagai teman karib Rasulullah s.a.w dalam mendukung usaha dakwah. Mencari kawan yang baik dan mampu membimbing ke arah kebaikan.
Rasulullah s.a.w bersabda:
Teman yang baik dan teman yang tidak baik itu diumpamakan seperti pembawa kasturi dan peniup api, maka si pembawa kasturi mungkin memberikan kasturi itu kepada kamu atau kamu dapat membelinya, atau kamu dapat mencium baunya yang wangi. Bagaimanapun peniup api mungkin membakar pakaianmu atau kamu dapat mencium baunya yang busuk. (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah s.a.w menggariskan beberapa perkara bagi memilih teman atau kawan yang baik, antaranya: Bersahabatlah Dengan Orang Yang Beriman dan Bertaqwa
Sabda Baginda Rasulullah s.a.w.:
Jangan kamu bersahabat melainkan dengan orang yang beriman dan jangan berikan makan kecuali kepada orang yang bertaqwa. (Hadis riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi).
Dari Ibn Umar bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:
Seorang Muslim dengan Muslim yang lain adalah bersaudara, dia tidak menzaliminya dan tidak mengelakkan diri daripada menolongnya, sesiapa yang melepas hajatnya, sesiapa yang melepaskan saudaranya daripada sesuatu kesempitan, maka Allah akan melepaskan satu kesempitan daripada kesempitan-kesempitan hari kiamat, dan sesiapa yang menutup (keaiban) saudaranya, maka Allah akan melindunginya pada hari kiamat. (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Allah SWT berfirman, “Dan Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya” (QS.Al Kahfi;28)
Tuntunan di bawah ini adalah dari wasiat Alqamah kepada sang putra sebelum wafatnya.
“Anakku, Jika engkau perlu berteman dengan orang, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau melayaninya ia pun melindungimu dan apabila bertemu dengannya ia menghiasimu. Apabila engkau berbuat baik kepanya ia pun membalasmu, jika engkau berbuat dosa ia pun mencegahnya, jika engkau diam, ia pun menyapamu, apabila engkau mengalami musibah ia pun menolongmu”
Ali bin Abi Thalib telah berkata :
“Sesungguhnya saudaramu yang sebenarnya ialah orang yang bersamamu dan merugian dirinya untuk memberimu manfa’at Dan apabila terjadi musibah, ia akan datang ia korbankan dirinya untuk menolongmu.”
Teman yang baik akan membawa kebaikan, sebaliknya yang jahat membawa kemudaratan.
Persahabatan Nabi Muhammad s.a.w. dengan Sayidina Abu Bakar adalah ikatan persaudaraan yang perlu dicontoh umat Islam. Keduanya mempunyai akhlak mulia, sama haluan dalam perjuangan sehingga terjalin kasih sayang dan kemesraan. Persahabatan Rasulullah s.a.w. dengan Abu Bakar adalah contoh terbaik umat akhir zaman dalam memperjuangkan agama. Ia sewajarnya dijadikan panduan bagi umat Islam memilih kawan yang baik.
Keutamaan Abu Bakar di mata Rasulullah s.a.w., sesuai dengan sabda Nabi:
Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan umat sekaliannya, niscaya akan berat lagi keimanan Abu Bakar. (Hadis Riwayat al-Baihaqi).
Rasulullah s.a.w. juga menceritakan isi hatinya kepada Abu Bakar seperti dituliskan dalam buku susunan Syed Ahmad Semait Sepuluh Yang Dijaminkan Masuk Syurga, katanya:
Semoga Allah merahmatimu! Engkau adalah sahabatku! Engkau telah membenarkan ketika orang lain mendustakanku, engkau telah membantuku ketika orang lain membiarkanku, engkau telah beriman kepadaku ketika orang lain mendustakanku, engkau telah mententeramkan hatiku ketika hatiku sedang dalam keadaan keluh kesah. Sesungguhnya tiada siapa pun, biar apa pun sekali yang dilakukannya buat diriku yang dapat menyamai apa yang dibuat olehmu..
Allah swt memilih Abu Bakar sebagai teman karib Rasulullah s.a.w dalam mendukung usaha dakwah. Mencari kawan yang baik dan mampu membimbing ke arah kebaikan.
Rasulullah s.a.w bersabda:
Teman yang baik dan teman yang tidak baik itu diumpamakan seperti pembawa kasturi dan peniup api, maka si pembawa kasturi mungkin memberikan kasturi itu kepada kamu atau kamu dapat membelinya, atau kamu dapat mencium baunya yang wangi. Bagaimanapun peniup api mungkin membakar pakaianmu atau kamu dapat mencium baunya yang busuk. (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah s.a.w menggariskan beberapa perkara bagi memilih teman atau kawan yang baik, antaranya: Bersahabatlah Dengan Orang Yang Beriman dan Bertaqwa
Sabda Baginda Rasulullah s.a.w.:
Jangan kamu bersahabat melainkan dengan orang yang beriman dan jangan berikan makan kecuali kepada orang yang bertaqwa. (Hadis riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi).
Dari Ibn Umar bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:
Seorang Muslim dengan Muslim yang lain adalah bersaudara, dia tidak menzaliminya dan tidak mengelakkan diri daripada menolongnya, sesiapa yang melepas hajatnya, sesiapa yang melepaskan saudaranya daripada sesuatu kesempitan, maka Allah akan melepaskan satu kesempitan daripada kesempitan-kesempitan hari kiamat, dan sesiapa yang menutup (keaiban) saudaranya, maka Allah akan melindunginya pada hari kiamat. (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Komentar
Posting Komentar